Sabtu, 29 Juni 2019

Pernikahan adat jawa, prosesi penuh makna upacara pernikahan


Hasil gambar untuk pernikahan adat jawa
Photo by : ShopBack

Pada setiap prosesi upacara adat misalnya pada rangkaian pernikahan adat Jawa, para calon mempelai mungkin sudah tak asing dan malahan hafal setiap runtutan prosesi yang akan mereka jalani. Namun, jangan hingga Anda menjalani rangkaian prosesi adat yang sudah turun temurun diwariskan tersebut tanpa paham makna di baliknya. 


Di bawah ini, kami akan mengurutkan serta membahas rangkaian upacara pernikahan adat Jawa yang terbagi atas dua prosesi besar. Baik prosesi hajatan maupun prosesi panggih, keduanya mempunyai sub-prosesi yang berisi tahapan ritual adat penuh makna.

PROSESI HAJATAN

Sebagai prosesi persiapan dalam menyambut hari pernikahan, prosesi hajatan dilangsungkan dengan kemauan seluruh keluarga besar dan calon pengantin yang akan melakukan hajat dijauhkan dari seluruh halangan dan seluruh acara berjalan dengan lancar.

1. Pasang tratag dan tarub

Pemasangan tenda dekorasi (tratag) serta tarub (hiasan dari janur atau daun kelapa yang muda) yang dipajang sebagai hiasan pintu masuk ini menandai bahwa sang keluarga sedang mengadakan acara hajatan mantu. Adapun janur kuning melengkung sebagai pengharapan berkah dan kemakmuran bagi kedua mempelai layaknya meminta cahaya kepada Lazimnya Maha Kuasa.

2. Kembar mayang

Kali ini, ornamen yang dibentuk dari rangkaian akar, batang, daun, bunga, dan buah ini dipercayai dapat memberikan kebijaksanaan dan motivasi bagi kedua pengantin untuk menjalani kehidupan barunya dalam berumah tangga. Selain, daun-daun bermacam variasi akan ditekuk ke sebuah batang pisang sehingga menyerupai wujud gunung, keris, cambuk, payung, belalang, dan burung.

3. Pasang tuwuhan

Tuwuhan yang berarti tumbuh-tumbuhan ini diletakkan di tempat siraman. Anda juga dapat menambahkan buah-buahan seperti setandan pisang pada masing-masing sisi sebagai kemauan agar sang pengantin kelak kencang mendapatkan buah hati.

4. Siraman

Secara harafiah, siraman berarti mandi dengan air. Pada ritual ini, akan ada tujuh orang yang menyiramkan air ke sang pengantin. Nantinya, sang ayah mempelai wanitalah yang akan menuntaskan ritual yang dilambangkan sebagai pembersihan diri sebelum melakukan ritual selanjutnya yang lebih sakral. Namun bertugas mengakhiri siraman tersebut, sang ayah juga akan menggendong mempelai wanita menuju kamar pengantinnya.

5. Adol dawet

Kemudian, kedua orang tua menyelenggarakan acara memasarkan dawet sebagai hidangan kepada para tetamu undangan yang sudah hadir menyaksikan prosesi yang sudah berjalan. Sanggar, penjualan dawet ini tak dibayar dengan uang, namun dengan kreweng atau pecahan tembikar dari tanah liat sebagai tanda bahwa pokok kehidupan berasal dari bumi. Di sini, sang ibu akan melayani para pembeli, padahal sang ayah akan memayungi sang ibu. Artinya ialah untuk memberikan teladan kepada buah hati-si kecilnya di kemudian hari bahwa mereka mesti saling bergotong royong dalam membina rumah tangga.

6. Potong tumpeng

Tumpeng ialah sajian nasi berbentuk kerucut dengan aneka lauk pauk yang diberesi memutarinya di atas nampan bulat yang terbuat dari anyaman bambu. Dalam ritual Jawa, tumpeng identik dengan simbol kemakmuran dan kesejahteraan sebab formatnya menyerupai gunung. Prosesi pemotongan tumpeng ini akan dilaksanakan oleh ayah dan ibu dengan mengambil komponen puncak tumpeng dan lauk pauknya.

7. Dulangan pungkasan

Kemudian, acara dilanjutkan dengan prosesi suapan terakhir oleh ayah dan ibu kepada calon pengantin sebagai tanda tanggung jawab terakhir dari orang tua kepada si kecilnya yang akan menikah.

8. Tanam rambut dan lepas ayam

Menanamkan potongan rambut kedua calon mempelai bermaksud agar seluruh hal buruk dijauhkan dari rumah tangga kedua si kecilnya. Setelahnya akan dilanjutkan dengan pelepasan ayam jantan hitam yang menandai bahwa kedua orang tua sudah mengikhlaskan si kecilnya hidup mandiri bagaikan seekor ayam yang sudah dapat mencari makanan sendiri.

9. Midodareni

Arti kata midodareni sendiri ialah bidadari, sehingga kemauan dari ritual malam sebelum melepas masa lajang ini ialah sang pengantin wanita akan tampak menawan esok harinya bak bidadari dari surga. Pada malam ini, pengantin wanita akan didampingi oleh pihak keluarga saja dan dilarang berjumpa oleh calon suaminya sebab dia akan menerima tuntunan-tuntunan yang berhubungan dengan pernikahan.

PROSESI PUNCAK:

Hari selanjutnya ialah acara inti yang ialah puncak dari seluruh rangkaian yang sudah dilaksanakan. Di sini akan terselenggara upacara pernikahan serta resepsi pernikahan dan tentunya, terdapat ritual-ritual juga yang bertujuan untuk kebahagiaan hidup baru kedua mempelai dalam menjalani rumah tangganya.

1. Upacara pernikahan.

Tahapan ini ialah dikala kedua pengantin bersumpah di hadapan penghulu, orang tua, wali, dan tetamu undangan untuk mengesahkan pernikahan mereka secara keagamaan. Pada upacara ini, kedua pengantin akan mengenakan baju tradisional adat Jawa berwarna putih sebagai lambang kesucian.

2. Upacara panggih:

Beban prosesi-prosesi berikut ini termasuk dalam upacara panggih yang berarti temu dalam bahasa Jawa, sebab kedua pengantin yang sudah resmi menikah hasilnya berjumpa sebagai sepasang suami dan istri. Adapun rangkaian upacara ini berisi bermacam acara-acara yang akan memantapkan kedua mempelai dalam membina rumah tangganya.

a. Balangan gantal

Gantal atau sirih yang diikat oleh benang putih akan saling dilempar oleh kedua pasangan. Pengantin pria disini akan melemparkan gantal tersebut ke dada sang mempelai wanita sebagai tanda dia sudah mengambil hati sang kekasih, dan kemudian pengantin wanita akan menujukan gantal ke lutut sang pria sebagai tanda bakti kepada suami.

b. Ngidak tagan/nincak endog

Ritual menginjak sebutir telor ayam mentah oleh mempelai pria dilaksanakan sebagai kemauan bahwa dia akan menerima keturunan sebab keduanya sudah bersatu. Kemudian, sang istri akan membasuh kaki suaminya sebagai tanda beri sayangnya.

c. Sinduran

Kain sindur berwarna merah dan putih diharapkan akan memberikan keberanian bagi kedua pengantin agar menjalani pernikahan mereka dengan motivasi dan penuh gairah. Pada ritual ini, keduanya akan dibalut oleh kain sindur sembari didampingi menuju pelaminan oleh ayah sang mempelai wanita.

d. Setelah timbang

Setelah kedua pengantin duduk di kursi pelaminan, maka selanjutnya dilangsungkan ritual menimbang buah hati sendiri dan buah hati menantu oleh ayah pengantin wanita dengan cara memangku kedua mempelai. Kemudian, ibu pengantin akan naik ke atas pentas untuk menanyakan kepada sang ayah, siapa yang lebih berat di antara mereka. Kemudian, ayah akan menjawabnya seandainya keduanya sama beratnya. Dengan percakapan ini, diharapkan bahwa kedua buah hati mengetahui bahwa tak ada perbedaan beri sayang bagi mereka.

e. Minum rujak degan

Secara harafiah, rujak degan ialah minuman yang terbuat dari serutan kelapa muda. Dimulai minum air kelapa ini dilaksanakan secara bergilir dalam satu gelas untuk satu keluarga. Dia dari sang bapak untuk diteruskan kepada sang ibu sehingga diberikan kepada kedua pasang pengantin. Air kelapa ini dilambangkan sebagai air suci yang dapat membersihkan rohani seluruh member keluarga.

f. Kacar kucur

Ritual ini dilaksanakan oleh pengantin pria yang mengucurkan uang logam beserta kebutuhan pokok seperti beras dan biji-bijian kepada sang istri sebagai simbol bahwa Segala akan bertanggung jawab dalam memberikan nafkah kepada keluarga.

g. Dulangan

Merupakan ritual saling suap-menyuapi sebanyak tiga kali sebagai simbol bahwa kedua pasangan akan selalu membantu satu sama lain dan juga saling memadu beri hingga tua.

h. Sungkeman

Selanjutnya prosesi upacara dalam adat Jawa akan diakhiri dengan acara sungkeman, Sungkeman dilakukan dengan berlutut di depan kedua orang tua masing-masing mempelai sebagai wujud penghormatan sebab sudah membesarkan mereka hingga hasilnya dapat menjalani kehidupan baru bersama pasangan.

Demikianlah seluruh prosesi pernikahan adat Jawa beserta makna-makna tersiratnya. Seperti yang sudah diceritakan di atas, maka kedua pasangan pengantin sudah diridhoi pernikahannya seandainya berhasil melalui setiap tahapan-tahapan dari prosesi hajatan hingga puncak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar